Headlines News :
Home » » Geliat Industri Kerajinan Rotan di Desa Teluk Wetan

Geliat Industri Kerajinan Rotan di Desa Teluk Wetan

Ditulis oleh Unknown pada Kamis, 13 Juni 2013 | 14.31

Jepara, selain terkenal sebagai pusat kerajinan mebel kayu (ukir-ukiran), juga memiliki sejumlah sentra usaha lainnya. Salah satunya adalah sentra kerajinan rotan.

Sentra kerajinan rotan ini berada di Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan. Di desa ini Anda bisa mendapatkan berbagai produk kerajinan rotan, mulai dari suvenir hingga mebel rotan.

Desa Teluk Wetan berada di bagian selatan Kabupaten Jepara, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak. Dari arah Semarang, sentra ini berjarak sekitar 5 kilometer setelah melewati Kabupaten Demak menuju Jepara.
Sentra kerajinan rotan ini sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Namun, saat itu pemerintah daerah Jepara belum meresmikan Teluk Wetan sebagai pusat kerajinan berbasis rotan. Baru di tahun 1990-an, pemerintah meresmikan Desa Teluk Wetan sebagai sentra kerajinan rotan. Saat ini, hampir 90% warga desa berprofesi sebagai perajin rotan.

Tim Jelajah Jurnalis GEMA SMAWAS lalu menyambangi Harto Rotan, salah satu pengrajin rotan yang sukses di desa itu dan produknya telah melalangbuana ke berbagai negara.

Beruntung, GEMA SMAWAS dapat bertemu langsung dengan pemilik perusahaan tersebut. Pak Harto, begitu beliau biasa disapa, mempersilahkan kami untuk melihat proses pembuatan beberapa barang kerajinan di tempatnya. Kami pun mengamati dengan seksama, sambil sesekali bertanya berbagai hal kepada Pak Harto.

Pak Harto kemudian bercerita panjang lebar tentang masa lalunya sampai bisa sukses seperti sekarang ini. Beliau lahir dan tumbuh di lingkungan keluarga yang juga berkecimpung dalam kerajinan rotan rumahan. Masa kecil beliau diisi dengan membantu keluarganya menekuni usaha tersebut.

Pak Harto membuka usaha kerajinan anyaman rotan mulai dari nol. Tahun  2000-an, beliau memulai usaha anyaman  rotan kecil-kecilan di  rumahnya sendiri. Di samping untuk menopang ekonomi keluarga, usaha yang beliau rintis tersebut juga mampu menopang ekonomi keluarga masyarakat di sekitarnya dengan   mempekerjakan mereka di brak berukuran kurang lebih 100 meter persegi tersebut. Saat ini tidak kurang ada 20 orang yang ia pekerjakan.

Lambat laun, usahanya menapaki jalan kesuksesan. Setelah berhasil menembus pasar lokal dan nasional, produk-produk Harto Rotan kini telah menjelajah ke pasar Asia, Amerika bahkan Afrika. Hasil dari ide-ide kreatif dan tangan-tangan terampil Pak Harto dan karyawannya kini bisa ditemukan beberapa negara  seperti Korea, India, Amerika Serikat, Turki, Maroko, dan Arab.

Bahan baku  rotan beliau datangkan langsung dari Kalimantan dan dari agen-agen di daerahnya. Dalam merintis usahanya, Pak Harto bukannya tanpa rintangan. Kendala yang beliau temui selama ini berkaitan dengan masalah permodalan dan bahan baku yang kadang sulit diperoleh. Namun berkat kegigihan dan keuletan beliau, bisnis yang ia jalankan pun bisa bertahan sampai sekarang.

Selama ini Harto Rotan hanya melayani pesanan dan pembelian secara cash. Biasanya kalau pesanan datang dari pelanggan tetap maka akan diberikan potongan harga atau diskon khusus. “Kalau kursi tamu seperti ini, satu setnya kamijual dengan harga 3-6 juta”. tutur Pak Harto sambil menunjuk salah satu set kursi tamu di sudut showroom-nya. Harga itu bervariasi tergantung model, tingkat kerumitan pembuatan dan kualitas bahan baku.

Ketika disinggung mengenai omset per bulan,  dengan sedikit sungkan, Pak Harto menyebut angka 40-50 juta. Kiat sukses Pak Harto menjalani usaha anyaman rotannya adalah “Jangan menyerah dan tidak mudah putus asa dalam mencapai kesuksesan”. ungkapnya, mengakhiri perbincangan. [jeannyar/rika/ani/muntiani]

Bagikan :

+ komentar + 1 komentar

19 Februari 2014 pukul 14.06

wooowwww :-D

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. Gema Smawas - All Rights Reserved
Didukung oleh Blogger