Headlines News :
Home » » Facebook Addiction

Facebook Addiction

Ditulis oleh Unknown pada Rabu, 12 Juni 2013 | 23.34

Oleh: Zamroni, S.Pd.I.

“Pada suatu hari ada orangtua yang mengeluhkan perilaku anaknya yang masih remaja mengalami perubahan perilaku secara  drastis, tidak mau sekolah, lebih senang berdiam diri dikamar atau lebih asik dengan  bermain internet di komputer, laptop ataupun handphone, motivasi belajarnya menurun. Sebagian besar waktunya sehari-hari ia gunakan untuk memandangi layar komputer, Laptop atupun  handphone. Orangtua tersebut merasa kebingungan ada apakah gerangan anaknya?”

Penggalan cerita diatas merupakan gambaran kehawatiran para orang tua modern yang melihat perilaku anaknya berubah secara mendadak sejak berkenalan dengan dunia internet, khususnya media sosial facebook. Lantas apa hubungannya facebook dengan perilaku yang dialami oleh remaja tersebut?

Awal tahun 2004, Mark Zuckerburg mendirikan Facebook. Sebuah situs jejaring  sosial  di  internet  yang  memiliki users  sebanyak  1 milyar lebih di  seluruh  dunia.  Data  yang  dilansir media online antaranews.com menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketigadi dunia dalam penggunaan situs jejaring Facebook. Bahkan menurut data statista.com menyatakan, pengguna aktif (active users) facebook di Indonesia per Juni 2012 tembus angka 955 juta akun itu artinya sedikit lagi akan menyamai jumlah penduduk india yang mencapai 1 milyar jiwa.

Pengguna  facebook  di  Indonesia  yang  termasuk  terbesar  di  Asia sebagaimana data di atas, hal tersebut perlu diketahui untuk mendeteksi  potensi kecanduan yang berkaitan dengan penggunaan internet. Gangguan tersebut dinamakan Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet, yang meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dll.

Menurut ilmuwan yang bernama Philips  menyebutkan  bahwa kecanduan  terhadap  internet sama halnya dengan judi patologis sesuai dengan yang tercantum didalam Diagnostic and Statistical Manual of mental Disorder IV (DSM IV). Kecanduan tersebut merupakan gangguan kontrol impuls yang tidak dipengaruhi oleh obat-obatan. Berdasarkan hal tersebut,perilaku  kecanduan  terindikasi  merupakan  perilaku  yang  berlebihan  karenaterdapat gangguan kontrol, yang mana dapat menimbulkan dampak buruk bagi pelakunya. Kecanduan itu sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah merupakan kejangkitan  untuk gemaran (hingga melupakan hal-hal yang lain).

Dampak negatif kecanduan terhadap internet (Baca : facebook) telah  dibandingkan  dengan  kecanduan  obat-obatan,  bahwa  terdapat  kesamaan dalam hal permasalahan akibat kecanduan facebook, hal yang seringkali kita lihat di sekeliling kita ada menurunnya performa kerja karena biasanya para pecandu akan mempergunakan sebagian besar waktunya untuk membuka akun Facebook dari pada bekarja sesuai dengan tanggung jawabnya. Masalah-masalah lain yang ditimbulkan akibat dari kecanduan ini adalah masalah yang berkaitan dengan relationship. Dalam survei yang telah dilakukan oleh ilmuwan yang bernama Young dilaporkan oleh 53% pecandu Facebook  yang telah disurvei mengalami masalah hubungan pernikahan, hubungan orangtua anak, serta hubungan pertemanan. Permasalahan lain yang banyak dialami para remaja akibat dari kecanduan Facebook  adalah permasalahan akademis, para siswa yang menggunakan internet secara berlebihan berkemungkinan besar lebih menyukai aktifitas online daripada belajar atau mengerjakan tugas dan seringkali mereka melewatkan pelajaran di kelas atau ujian, dan biasanya para siswa itu biasanya menyadari ketika mereka gagal lulus dalam ujian.

Facebook  membuat manusia  modern  bisa  mengekspresikan  segala  sesuatu  tentang  dirinya  baik melalui foto, video, aplikasi, catatan, status, ataupun komentar. Foto-foto, status,dan komentar yang diterbitkan oleh pengguna, tidak jarang terkesan menampilkan diri secara berlebihan. Facebook memberi kesempatan kepada tiap orang agar menjadi dirinya sendiri dan bebas berbicara dengan semua orang. Facebook juga dapat digunakan untuk mewujudkan sosok impian. Pengguna yang bermimpi jadi mafia, dapat memainkan game berjenis gangster. Pengguna yang ingin menjadi petani dapat memainkan game bercocok tanam. Pengguna yang gemar lomba balap dapat memainkan game balap. Facebook dapat menjadi jalan bagi seseoran guntuk menjadi tokoh impiannya.

Penggunaan Facebook bukan hanya kalangan anak muda tetapi telah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan usia. Mulai anak  sekolah,  mahasiswa,  karyawan,  hingga  ibu-ibu  rumah  tangga. Aktifitas mengakses Facebook telah dimulai sejak bangun tidur, ketika sampai di kantor, sambil bekerja atau sekolah, di kantin, pada saat jam pelajaran berlangsung, ketika akan mengajar, hingga di rumah usai pulang dari kantor atau sekolah dll.

Perilaku kecanduan seringkali digunakan sebagai pelumas untuk mengatasi kebutuhan yang hilang yang mana timbul dari kejadian atau situasi yang tidak menyenangkan dalam kehidupan seseorang. Hal tersebut berarti bahwa perilaku kecanduan membuat seseorang melupakan masalah. Perilaku kecanduan merupakan cara yang berguna untuk mengatasi stress dalam situasi yang keras, bagaimanapun juga perilaku kecanduan digunakan untuk melarikan diri dari situasi yang tidak menyenangkan dalam jangka panjang yang akhirnya hanya membuat masalah menjadi lebih buruk. Pecandu cenderung mengingat efek mengobati diri dari kecanduan mereka dan melupakan bagaimana permasalahan tumbuh lebih buruk karena mereka terus terlibat dalam perilaku penolakan. Seseorang   mudah   menjadi   pecandu   ketika   merasa  kurang  puas   dalam kehidupannya, tidak adanya keintiman atau koneksi yang kuat terhadap orang lain, kurangnya kepercayaan diri, atau kehilangan harapan.

Hal-hal yang mendorong atau mempengaruhi seseorang mengakses Facebook adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi dengan teman-teman.
Pengguna mengakses Facebook untuk berkomunikasi dengan teman yang seringnya bukan dari sekolah atau komunitas yang sama.

2. Memperlihatkan identitas diri.
Pengguna menunjukkan   siapa   dirinya   yang   sebenarnya,   dengan menyebutkan  informasi  demografi  yang  contohnya  kota  asal  atau tanggal ulang tahun, tentang kesukaan dan hal lain terkait identitas diri.

3. Ada hal menarik yang diperoleh dari Facebook.
Beberapa hal menarik yang diperoleh yaitu bahwa pengguna menyambung kembali   hubungan   dengan   teman   dan   memperluas   jaringan, mempelajari  informasi  dari  pengguna  lain,  memiliki  kemungkinan
kecanduan Facebook dan sebagai ajang menunjukkan diri.

Sedangkan kriteria seseorang mengalami  kecanduan  facebook dapat ditunjukkan melalui aktifitas atau perilaku sebagai berikut :
1. Pikiran selalu tertuju terhadap Facebook
2. Waktu akses Facebook semakin lama semakin bertambah (sering ataupun bertambah lama)
3. Kesulitan  dalam  mengurangi,  mengontrol  atau  menghentikan  akses Facebook
4. Ada perasaantidak nyaman jika terpaksa berhenti dari mengakses Facebook
5. Terkoneksi ke Facebook lebih lama dari yang semula direncanakan
6. Bermasalah dengan hubungan penting, pekerjaan, pendidikan atau peluang karir
7. Menyembunyikan keterlibatan Facebook dari keluarga, terapis maupun yang lain
8. Facebook digunakan sebagai cara untuk lari dari masalah yang dihadapi (misal: tidak berdaya, perasaan bersalah, kecemasan, depresi).

Karena lingkungan kita dekat dengan teknologi, sudah barang tentu koneksi internet merupakan “makanan pokok “ kita sehari-hari, bahkan kita mungkin sebagai salah satu user facebook. Sudah selayaknya kita harus mampu mengatur waktu serta memilih aktifitas  yang bermanfaat bagi kehidupan kita dimasa sekarang dan masa yang akan datang agar waktu yang kita miliki mempunyai nilai barokah dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan ini.

Nah, apakah kalian mengalami kecanduan facebook? Tidak ada salahnya  kalian mengisi skala sederhana yang dapat memisahkan anda menjadi pengguna yang sehat atau seorang pecandu facebook.(dikutip dari laman Dailymail.co.uk.)

Jawaban memiliki kriteria penilaian sebagai berikut :
1= Sangat jarang
2= Jarang
3= Kadang-kadang
4= Sering
5= Sangat sering

SKALA :
Pilih jawaban yang paling mewakili kebiasaan dan perasaan Anda :
1. Anda menghabiskan banyak waktu memikirkan Facebook atau berencana menggunakan Facebook?
2. Anda mengalami dorongan untuk terus-menerus menggunakan Facebook ?
3. Anda menggunakan Facebook agar bisa melupakan masalah pribadi?
4. Anda berusaha mengurangi penggunaan Facebook, tapi gagal?
5. Anda merasa gelisah dan bermasalah apabila penggunaan Facebook dilarang?
6. Anda sangat sering menggunakan Facebook, sehingga berpengaruh buruk pada pekerjaan atau sekolah?

INTERPRETASI:
Apabila skor Anda 4 (sering) atau 5 (sangat sering) pada setidaknya 4 dari 6 poin ini, maka Anda pecandu Facebook.

Daftar Bacaan :
Phillips, Martin. 2007, Internet Dependency (Addiction) – Some Initial Research, Addiction.pdf.
Yellowlees, P.M. & Marks, S. 2007, 'Problematic Internet use or Internet addiction?', computer ini Human behavior, vol 23

Bagikan :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. Gema Smawas - All Rights Reserved
Didukung oleh Blogger